1

Sejarah Ujian Nasional di Indonesia

by stela, Posted on: 03 Apr 2020, 12:40
0 Comments. - 514 Views.


Bagikan ke:

Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan. Salah satu kegunaan hasil UN adalah untuk melakukan pemetaan tingkat pencapaian hasil belajar siswa pada satuan pendidikan.

Lalu, seperti apa penerapan UN di Indonesia?

Sejak Indonesia merdeka pada 1945 hingga saat ini telah terjadi beberapa perubahan penyebutan nama Ujian Nasional.

  1. Periode 1950 – 1964
    Tahun 1950 merupakan tahun dimulainya Ujian Nasional dan pada periode ini disebut dengan Ujian Penghabisan. Materi dalam Ujian Penghabisan dibuat oleh Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Materi ujian dalam bentuk essai dan hasil ujian diperiksa di pusat rayon.
     
  2. Periode 1967 – 1971
    Pada periode ini disebut dengan Ujian Negara. Materi yang diujikan adalah semua mata pelajaran dan ditentukan oleh Pemerintah Pusat. Naskah ujian berbentuk uraian dan jawaban singkat dengan tingkat kesulitan relatif tinggi serta kompleksitas jawaban yang memerlukan kemampuan berpikir tinggi. Pemerintah Pusat dibantu oleh panitia ujian dari masing-masing wilayah (provinsi) bertanggung jawab atas penyelenggaran Ujian Negara ini.
     
  3. Periode 1072 – 1979
    Pada periode ini disebut dengan Ujian Sekolah. Seluruh materi ujian dan penilaian hasil ujian dilakukan oleh masing-masing sekolah. Ujian ini tidak menggunakan kriteria Lulus dan Tidak Lulus untuk peserta didik, tetapi memakai istilah Tamat yang ditentukan oleh masing-masing sekolah.
     
  4. Periode 1980 – 2002
    Pada periode ini disebut Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional atau Ebtanas (untuk mata pelajaran pokok) dan Ebta (untuk pelajaran non-Ebtanas). Kumpulan soal Ebtanas dan Ebta disiapkan oleh Dit. Pendidikan Dasar dan Menengah.
     
  5. Periode 2003 – 2004
    Pada periode ini disebut Ujian Akhir Nasional (UAN). Mata pelajaran yang diuji terdiri atas 3 mata pelajaran yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Soal ujian disiapkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik). Pemeriksaan hasil ujian, dengan metode scanning dan scoring, dilakukan di Provinsi dengan menggunakan kunci jawaban yang dikirim dari pusat.
     
  6. Periode 2005 – 2013
    Pada periode ini penyebutan Ujian Nasional (UN) dipakai. Tujuan dari UN adalah untuk menentukan kelulusan, membuat pemetaan mutu pendidikan secara nasional, dan seleksi jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Seluruh soal untuk penyelenggaraan UN disiapkan oleh pusat dan menggunakan soal-soal dari Bank Soal Nasional. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dibantu oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik).
     
  7. Periode 2014 – 2019
    Pada tahun 2014 ada perubahan model UN karena untuk pertama kalinya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dilakukan. Pada periode ini, UN tidak lagi menjadi syarat kelulusan. Ditetapkan saat itu bahwa lulus atau tidaknya peserta didik akan dinilai dari sekolah. Jika sekolah menyatakan lulus, peserta didik akan mendapat sertifikat kelulusan dari negara. Tetapi jika peserta didik dinyatakan kurang dalam pencapaiannya, maka bukan sekolahnya yang diulang melainkan pendidikannya.

Kemendikbud memutuskan tahun 2020 adalah tahun terakhir UN diselenggarakan. Tetapi tahun ini Ujian Nasional diputuskan untuk dibatalkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim terkait pencegahan dari penyebaran dan penularan COVID-19. Penyelenggaraan UN selanjutnya diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Asesmen ini terdiri dari kemampuan nalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan matematika (numerisasi), dan penguatan pendidikan karakter.

Sumber:
https://tirto.id/ujian-nasional-dihapus-mendikbud-dan-sejarahnya-di-indonesia-enkH

Info sejenis
Tahukah Kamu?

Tahukah Kamu? Ketika kita lahir kita sudah memiliki 270…

Baca selengkapnya →
Seberapa kuat gigi kita?

Pernah melihat video tentang orang yang menarik kendaraan dengan menggunakan giginya? Jangan heran, karena sebenarnya…

Baca selengkapnya →
Berikan Komentar
List komentar (0)